Tab 1.1
Tab 1.2
Tab 1.3
Tab 2.1
Tab 2.2
Tab 2.3
Tab 3.1
Tab 3.2
Tab 3.3

Selasa, Desember 28, 2010

Suasana Natal di Australia seperti di Eropa

SYDNEY, KOMPAS.com — Cuaca ekstrem terburuk dan langka terjadi di Australia hari Senin (20/12/2010). Salju tiba-tiba turun menutupi sebagian benua yang seharusnya sedang mengalami musim panas itu. Desember yang cerah dan panas diselimuti salju dan memberi suasana Natal yang putih seperti di Eropa.

Saat ini posisi matahari sedang berada di selatan garis khatulistiwa. Benua Australia seharusnya masih mengalami musim panas. Begitu pula pulau-pulau paling selatan di wilayah Indonesia yang letaknya berdekatan dengan Australia, seperti Timor, Sabu, Rote, dan Sumba.

Meski demikian, musim panas Desember ini di Australia telah ditingkahi oleh perubahan cuaca yang ekstrem dengan turunnya salju dan hujan teramat lebat. Salju turun lebat di pantai timur Negara Bagian New South Wales dan Victoria sehingga banyak resor wisata—seharusnya panas pada akhir tahun—justru ditimbuni salju setebal 10 sentimeter (cm).

Banyak warga bingung dan setengah tidak percaya melihat salju turun pada musim panas, sebuah perubahan cuaca yang tiba-tiba. Hujan salju pada Desember adalah peristiwa alam yang tak lazim. ”Ini putih, semuanya putih,” kata Michelle Lovius, General Manager Hotel Kosciuszko Chalet di Charlotte Pass.

Lovius mengatakan, hal pertama yang terjadi pada Senin pagi adalah semuanya hening dan damai setelah salju turun dengan lebatnya. Sejak awal Desember, wilayah pegunungan New South Wales sedang mengalami puncak mekarnya bunga-bunga liar. ”Kami berharap hal itu (cuaca dingin) tetap bertahan selama lima hari agar kami bisa merayakan Natal yang putih,” katanya.

Istilah Natal yang putih (White Christmas) dalam tradisi Kristen hanya dikenal di Eropa atau negara di Kutub Utara, bukan di selatan seperti di Australia. Pada Desember, termasuk pada setiap hari Natal, 25 Desember, salju turun dengan lebatnya di Eropa dan Kutub Utara. Hujan salju di musim panas di Australia adalah hal yang aneh, sebuah pergeseran cuaca yang ekstrem.

Lebih jauh ke selatan Negara Bagian Victoria, kondisinya juga parah. Maureen Gearon, juru bicara Victorian Snow Report, melaporkan, Gunung Hotham diselimuti salju setebal 10 cm dan Gunung Buller tertutup lebih dari 5 cm. ”Semuanya tertutup salju, sebuah akhir tahun yang indah. Warga memakai topi Santa Claus di kepala mereka dan berfoto di salju,” kata Gearon kepada kantor berita AAP Australia.

Anjloknya suhu udara juga terjadi di Sydney, yakni menjadi hanya 13 derajat celsius, dari sebelumnya di atas 23 derajat celsius. Di bagian barat kota malah suhu telah turun menjadi hanya 9,8 derajat celsius. Angin yang mengandung uap air bertiup dengan kecepatan 100 kilometer per jam menyapu garis pantai.

Kondisi yang kontras juga terjadi di pantai barat. Banjir terburuk dalam 50 tahun terakhir mengisolasi kota Carnarvon, sekitar 900 km di utara Perth. Helikopter polisi terpaksa dikerahkan untuk menyelamatkan 19 orang dari atap sebuah bar karena banjir meninggi.

Ahli cuaca pun tercengang menyaksikan turunnya salju dan cuaca dingin, perubahan cuaca yang drastis. ”Ini kejadian tidak biasa, sekalipun itu di New South Wales dan Victoria yang berdekatan dengan samudra selatan,” kata Ahli Klimatologi Biro Meteorologi, Grant Beard.

Eropa belum pulih Badai salju dan suhu udara membeku di bawah nol masih terus melanda Eropa. Kekacauan transportasi terjadi besar-besaran di seluruh moda transportasi, baik laut, udara, maupun darat, termasuk angkutan berbasis rel. Kondisi ini telah berujung pada kematian puluhan orang.

Di Polandia saja sebanyak 29 orang meninggal. Mereka tewas membeku pada tanggal 19 dan 20 Desember lalu di tengah temperatur dingin, yang bahkan mencapai 20 derajat celsius di bawah titik nol, yang terjadi di beberapa tempat.

Di Austria tiga orang tewas membeku saat mencoba pulang ke rumah mereka pada malam hari. Di Finlandia sedikitnya empat orang tewas dalam kecelakaan lalu lintas saat badai salju melanda. Badai salju ini juga melumpuhkan transportasi di hampir semua kota di Eropa. Layanan kereta api dan penerbangan dihentikan. Demikian seperti dilansir harian Telegraph, Senin. (AP/AFP/REUTERS/CAL)

Sumber : Kompas Cetak, Selasa, 21 Desembar 2010


Sabtu, Juni 12, 2010

Butterfly Effect

Pada tahun 1972, ahli meteorologi Amerika, Edward Lorenz memaparkan penemuannya dari hasil riset selama satu dekade dalam pidato dan makalah yang berjudul “Dapat diprediksikan: Apakah Kepakan Sayap Kupu-kupu di Brasil menyebabkan Angin Tornado di Texas?” dalam suatu pertemuan Asosiasi Amerika untuk Pengembangan Sains di Washington DC. Ia menjelaskan bahwa sistem tertentu mempunyai ketergantungan yang sangat sensitif terhadap kondisi awal; dan perubahan yang sangat kecil dari suatu kondisi dalam suatu sistem yang dinamis dapat menyebabkan perubahan yang besar dalam jangka panjang. Ia menamakan fenomena ini sebagai “Efek Kupu-kupu”. Ada fakta yang mengatakan bahwa kepakan sayap kupu-kupu dapat menyebabkan perubahan atmosfer di sekelilingnya dan menyebabkan arus lemah. Arus yang lemah ini dapat memengaruhi atmosfer atau sistem lain di lingkungan, dan reaksi berantai ini akhirnya akan mengarah ke perubahan yang lebih drastis ke sistem yang lainnya. Lorenz menunjukkan bahwa setiap kepakan sayap kupu-kupu dan tindakan manusia berpengaruh terhadap iklim global.

Dari perspektif spiritual, Efek Kupu-kupu menunjukkan pentingnya pikiran dan hubungan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Hal ini menunjukkan hukum universal dimana “kita adalah satu”. Walaupun para ilmuwan masih belum mengetahui adanya kekuatan spiritual yang bekerja di balik dunia ini, mereka telah beranjak dari praktik lama yang hanya berpijak pada teori ilmiah dan sadar bahwa semuanya saling berhubungan. Hal ini menunjukkan bahwa mereka telah meningkat ke tingkat kesadaran spiritual yang lebih tinggi dimana mereka mulai memandang bumi yang kita pijak ini dari sisi spiritual.

Inilah salah satu kebesaran Sang Pencipta, Tuhan telah menunjukkan keberadaan-Nya tanpa kita sadari.

Jumat, April 16, 2010

Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis

Kabupaten Nganjuk merupakan daerah dataran rendah dan pegunungan yang memiliki banyak tempat wisata, salah satunya adalah Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis yang terletak di kaki gunung Wilis. Pura ini merupakan tempat peribadatan pemeluk agama Hindu di Dusun Curik, Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk. Pemeluk agama hindu di dusun ini sudah ada sejak dulu, mereka merupakan sisa-sisa dari jaman kerajaan Kediri pada masa pemerintahan Prabu Airlangga. Ada 114 kepala keluarga di Dusun Curik, yang terdiri dari 500 jiwa, menjadi pemeluk agama Hindu. Mereka hidup rukun berdampingan dengan pemeluk agama lain yang bertempat tinggal di dusun-dusun sekitarnya.



Pohon Beringin merupakan pohon besar yang dianggap sakral bagi umat hindu. Pohon beringin memiliki banyak fungsi dalam ritual-ritual adat dan keagamaan, sehingga pada batangnya sering dililitkan kain kuning atau kotak hitam putih dan kadang ada canang sebagai sesajen yg dihaturkan. Pohon beringin sering dijadikan tempat memuja? Awalnya saya mengira apakah umat hindu itu menyembah pohon? ternyata anggapan saya itu tidak benar. Kadang kalau kita sering melihat, mereka memberikan sesaji di pohon beringin, ternyata itu adalah sebuah wujud rasa syukur mereka terhadap kemurahan Sang Hyang Widi yang diberikan melalui pohon beringin, bukan berarti para umat hindu memuja pohon.
Pohon beringin itu umurnya bisa mencapai ratusan tahun, dan ukurannya besar, memberikan banyak manfaat bagi manusia, salah satunya memberikan keteduhan.
Kain hitam putihpun ini memiliki makna sendiri, warna hitam dan warna putih menggambarkan watak manusia itu sendiri, ada yang baik dan ada pula yang jahat. Kalau diperhatikan dalam sepotong kain ini, tidak hanya warna hitam dan putih saja yang terdapat didalamnya, namun juga ada warna abu-abu, itu juga merupakan penggambaran watak manusia yang tidak sepenuhnya sempurna baik, tetapi kadang juga memiliki pikiran jahat.
Itulah sedikit obrolan yang pernah saya dan teman-teman dengan Peman gku di Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis, Pak Damri pada saat mengunjungi Pura beberapa waktu yang lalu.